18.02
0
        Kotak hitam ini sepintas mirip perangkat biasa di ruang server. Ukurannya sebesar CPU dengan tebal tak sampai 7 sentimeter dengan warna hijau dibagian mukanya yang ada layar kecil dan slot untuk kabel.

       Namun kotak 'Pandora' ini dalam 3 menit mampu menciptakan traffic Internet sebesar 10 juta gigabytes. Jumlah itu setara dengan traffic yang diterima Internet Service Provider di Indonesia.

       Tak cuma itu, perangkat itu juga bisa mengirim 117 serangan tipe paling berbahaya ke jaringan komputer yang jadi targetnya.

       “Karena itu berbahaya kalau benda ini jatuh ke tangan peretas,” kata pakar Advanced Persistent Threat Fortinet, Eric Chan, saat acara peluncuran Application Delivery Controllers, 2-4 April 2014 di Taipei, Taiwan.

         Menurut Eric, alat BreakingPoint FireStorm One buatan Ixia itu mampu menciptakan traffic 40 juta gigabytes atau setara total lalu lintas Internet di banyak negara. Kemampuan itu bisa dipakai buat melancarkan serangan distributed denial-of-service (DdoS) dengan cara membanjiri server atau situs sebuah perusahaan sehingga tak bisa diakses.


         Tanpa perlindungan yang kuat, serangan DDoS bakal menumbangkan sebuah server. Lebih lanjut, Serangan DDoS akan sangat terasa kerugiaannya pada bisnis online karena mampetnya akses dari pelanggan berarti kehilangan pendapatan.

           Alat ini juga mampu menciptakan hingga ribuan jenis serangan. Saat uji perangkat keamanan Internet FortiGate-3700D pada Rabu lalu, Eric sengaja memilih tipe yang paling berbahaya seperti yang mengekploitasi lubang di sistem operasi Windows.

          “Bayangkan kalau sampai jatuh ke tangan yang salah, Mereka bisa mengirim traffic dan serangan dalam volume yang sangat besar,” imbuh Eric.

             Beruntung alat ini harganya berkisar US$ 300.000 atau sekitar Rp 3,3 miliar, sehingga perlu pertimbangan yang matang untuk menebusnya. Namun Eric menekankan, potensi penyalahgunaan selalu ada.

            Eric juga menambahkan, Fortinet sendiri sebenarnya menggunakan alat ini untuk menguji perangkat keamanan jaringan yang dipakai kliennya. BreakingPoint bisa digunakan menguji kemampuan perangkat keamanan jaringan yang membantu server dalam mengatasi lonjakan pengakses baru, dan memproses data dalam jumlah besar, serta menangkis serangan.

          Eric yang menjabat Pre-Sales Consulting Director Fortinet Asia Tenggara ini mengatakan sejauh ini FortiGate mampu mengatasi rupa-rupa problema yang dibuat oleh BreakingPoint. Menurutnya, hasil pengujian dengan BreakingPoint itu membuat Fortinet memenangkan beberapa tender besar di Asia Tenggara.

Sumber : Detik

0 komentar:

Posting Komentar